Ayoo Gabung Dengan Imotsstyle

kopack

kopack
LOGO BARU IMOTS "semoga dengan lgo yang baru imots makin solid "

Selasa, 08 Mei 2012

Amukan Geng Motor Cepak

Jakarta Lima petugas piket di Polsek Metro Tanjung Priok kaget bukan kepalang. Jumat dinihari, 13 April 2012, markas mereka secara tiba-tiba diserang ratusan orang yang mengendarai sepeda motor.

Ratusan pemotor itu melempari batu kerikil ke Polsek. Beruntung serangan tidak berlangsung lama sehingga tidak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat aksi itu. "Sudah! Polsek nggak ada hubungannya!" teriak salah seorang penyerang. Seketika aksi pelemparan kerikil itu pun berhenti.

Gerombolan penyerang ini diperkirakan berjumlah 200 orang. Mereka mengendarai 100 sepeda motor dengan pita kuning tersemat di lengannya. Ciri lainnya mereka berambut cepak dan berbadan tegap. Dari Polsek, geng motor ini kemudian bergerak ke arah Pasar Warakas yang letaknya tak jauh dari Polsek Metro Tanjung Priok. 

Suara tembakan sempat terdengar saat itu. Beberapa pemuda yang nongkrong di pasar itu langsung diamuk. "Yang jadi sasaran anak-anak motor yang lagi nongkrong di situ," ujar Kapolsek Metro Tanjung Priok Kompol Yono Suharto kepada majalah detik. 

Geng motor berambut cepak ini melancarkan aksinya bukan hanya di kawasan Jakarta Utara. Wilayah Jakarta Pusat juga tidak luput dari serangan kelompok ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, paling tidak ada tujuh titik yang jadi sasaran penyerangan di kedua wilayah itu. 

Pertama, geng motor itu memulai aksinya di pintu gerbang PT DOK Bau bahari, Jalan Industri Pelabuhan, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada pukul 01.30 WIB. Di lokasi itu, gerombolan berjumlah 50 orang lebih itu menganiaya 2 warga, Zaenal Arifin (32) dan Heri Susanto (33). Mereka juga merusak mobil Toyota Rush B 72 RM. 

Selanjutnya, giliran Polsek Metro Tanjung Priok yang jadi sasaran sepuluh menit kemudian. Tapi penyerangan di sini hanya berlangsung sejenak. Mereka lalu bergerak ke Pasar Warakas yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari Polsek. 

Di Pasar Warakas , Nachrowi (17) jadi sasaran kelompok itu. Ia mengalami luka tusuk pada rusuk kanan dan kiri sehingga dirawat di RS Koja. 

Lalu geng motor itu menyerang sekelompok remaja di depan toko bingkai, Jalan Warakas Raya. Serangan ini menyebabkan Ramdani (20) luka sobek di kepala dan tangan kiri. Ia kini dirawat di RS Sukmul. 

Tidak lama berselang mereka mengamuk di Pos Volker, Tanjung Priok. Tohirman bin Widodo (25) jadi korban dengan luka pada mata kiri, dagu dan bibir robek sehingga mendapat 18 jahitan.

Usai aksi brutal di wilayah Tanjung Priok dan sekitarnya, geng ini bergerak ke kawasan Jakarta Pusat. Di Jakarta Pusat, geng ini menyerang sekelompok remaja di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakpus. Dua orang menjadi korbannya dengan luka bacok.

Sumber di kepolisian kepada majalah detik mengatakan, ketika sampai di wilayah Jakarta Pusat, jumlah kelompok pemotor ini bertambah menjadi sekitar 300 orang. Mereka menggunakan 150 sepeda motor.

Jalur yang mereka lalui saat melakukan penyerangan ke Jakarta Pusat dimulai dari Rawamangun menuju Matraman. Namun ketika melewati Pasar Genjing, mereka balik arah dan menyerang pemuda yang sedang nongkrong di depan Hotel Sentral.

Di lokasi itu, Anggi Darmawan dan Hendi Haryanto jadi korbannya. Anggi sempat dirawat di RS Islam Cempaka Putih tapi nyawanya tidak tertolong lagi. Kelompok ini juga membakar 2 motor dan tiga lainnya dirusak. 

***
Sejauh ini diduga kuat para pelaku penyerangan beruntun itu adalah oknum TNI. Menurut Kapolsek Metro Tanjung Priok, Kompol Yono Suharto, para penyerang identik dengan tentara. "Ada indikasi ke situ (tentara). Tapi saya belum berani menyebut itu dari Angkatan Laut atau Darat," ujar Kompol Yono Suharto.

Dugaan ini semakin kuat setelah diketahui ada dua anggota TNI , Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL (Lafial) dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad terkena luka tembak. Sumber majalah detik menyatakan kedua tentara itu merupakan pelaku penyerangan di 7-Eleven Salemba dan membakar motor di Jl Pramuka Raya. Kedua tentara ini ditembak oleh seorang pengendara mobil Toyota Yaris yang hingga kini masih misterius.

Serangan yang diduga dilakukan kelompok tentara ini bukan kali ini saja. Sebelumnya, puluhan orang berambut cepak yang naik sepeda motor juga menyerang beberapa pemuda di SPBU Shell, Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara, 7 April 2012. Dalam peristiwa itu tiga orang luka-luka, yakni Zainal (19), Reza (16), dan Adrian (19). Sementara Soleh (19) meninggal dunia. 

Sehari kemudian aksi yang sama juga terjadi di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, 8 April 2012, dinihari. Saat itu empat orang pemuda yang sedang nongkrong menjadi sasaran pengeroyokan. Hanya saja, dalam aksi itu para penyerang memakai tanda dengan mencoreng pipinya dengan cat warna putih. 

Adanya dugaan keterlibatan tentara dalam aksi penyerangan beruntun di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S. Radjab mengontak Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno. 

"Sudah telepon KSAL, kemarin juga telepon ke Pangarmabar. Intinya kami sepakat akan tangani bersama apabila itu dari pihak tertentu, jika dari TNI kita tindak bersama," jelas Radjab. 

Bukan hanya dengan pimpinan TNI AL saja, Untung juga berkoordinasi dengan Garnisun, Pomal, dan Armabar guna mengidentifikasi pelaku. 

Radjab membantah terjadi pembiaran sehingga aksi-aksi kekerasan terus terjadi. Semua aksi yang dilakukan pemotor berambut cepak itu sudah diketahui intel. Sayangnya, Untung tidak bisa menjelaskan kenapa polisi diam. Tapi dia menjamin pelaku sudah diidentifikasi. "Intel jalan, intel kan tidak mencegah. Makanya kita hubungi pihak-pihak terkait hasil temuan intel," kilahnya. 

Informasi yang diperoleh majalah detik menyebutkan, rangkaian aksi penyerangan itu bermotif dendam. Sebelumnya, seorang staf khusus Pangarmabar, Kelasi Satu Arifin Siri tewas dikeroyok geng motor yang suka nongkrong di Kemayoran, pada Sabtu dinihari, 31 Maret 2012. 

Seminggu setelah kejadian pengeroyokan itu, polisi tidak kunjung bisa menangkap pelaku. "Sudah enam hari polisi belum berbuat apa-apa. Sedangkan kami berhasil menemukan motor korban 6 hari setelah kejadian," ujar sumber majalah detik di TNI AL. 

Karena polisi dianggap lambat, aksi balas dendam pun tak bisa dielakan. Buntutnya, sejumlah orang yang diduga geng motor menjadi sasaran penyerangan. 

Namun polisi enggan disebut tidak bekerja. Polisi telah menangkap salah satu tersangka penusukan Kelasi Satu Arifin. Ia merupakan seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti, Joshua Raynold Radja Gah (21). 

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menegaskan Joshua berperan sebagai eksekutor dalam tewasnya Arifin saat melintas di Jalan Benyamin Sueb. "Dia pemeran utama," imbuhnya. 

Informasi yang diperoleh majalah detik, Joshua berasal dari kelompok geng motor Y-Gen, yang bermarkas di Rawa Badak, Jakarta Utara. Namun, keluarga membantah Joshua pelaku penusukan Arifin. Keluarga menduga penetapan tersangka terhadap Joshua hanya cara polisi untuk meredakan sweeping yang dilakukan anggota TNI AL terhadap geng motor Y-Gen.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul menegaskan keterlibatan TNI dalam amuk geng motor baru dugaan. “Kalau masih menduga-duga kita bingung jawabnya,” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar